20101230

Bread, Love, And Dream Episode 6

 
Tak Goo berlagi sekuat tenaga menuju rumah kosong, setelah sampai disana ia hanya menemukan ayah Yoo Kyung yang telah pingsan. Yoo Kyung dan Ma Jun kemudian tiba. Mereka saling memandang.
Tak Goo keluar dari rumah kosong, “Ibu kau dimana, ini Tak Goo, aku disini” teriak Tak Goo. Tiba-tiba terdengar suara Mi Sun yang memanggil Tak Goo. Tak Goo, Ma Jun dan Yoo Kyung terkejut mendengar suara Mi Sun.
Sementara itu Mi Sun dimasukkan kedalam sebuah jib. Tak Goo mengejar jib itu dan menyuruh untuk berhenti, namun pria itu tetap memacu jibnya. Tak Goo mengejar jib itu sambil memanggil ibunya. Mi Sun memohon pada pria itu untuk melepaskannya namun pria itu tidak menggubrisnya. Jib berpacu semakin kencang dan kian menghilang dan Tak Goo tak bisa mengejarnya lagi
Tak Goo berhenti mengejar, Yoo Kyung dan Ma Jun datang menyusul, Ma Jun menyarankan Tak Goo untuk pergi ke kantor polisi untuk melapor penculikan ibunya. Tak Goo tidak menggubrisnya, ia malah meminta Yoo Kyung untuk membawa pulang ayahnya dan berjanji tidak akan melaporkannya ke polisi. “Apa yang kau lakukan?tanya Ma Jun, jika kau tidak melaporkan ini ke polisi ibumu tidak akan ditemukan. “Aku akan menemukan ibuku” kata Tak Goo. Tak Goo menyuruh Ma Jun pulang duluan ke seoul karena ia akan mencari ibunya.
Tak Goo berlari mengejar ibunya kembali, ibu tunggulah aku, aku akan menyelamatkanmu kata Tak Goo dalam hati.
Seung Jae memaju mobilnya menuju Cheonsang. Dalam perjalanannya ia mengingat kata2-kata presdir padanya sesaat sebelum ia pergi.
Flashback: presdir menanyakan sebuah amplop yang ditinggalkan Tak Goo kepada Seung Jae, namun Seung Jae mengatakan ia tidak tahu. Presdir mengatakan sesaat setelah Tak Goo hilang dan perdi meninggalkan rumah, Ma Jun pun ikut menghilang, mendengar hal itu Seung Jo pun panik. Presdir meminta Seung Jo untuk mencari mereka berdua ke Cheonsang dan membawa mereka berdua dengan selamat. Flasback selesai.
Sementra itu Yoo Kyung telah membawa ayahnya pulang dan menidurkannya.
Ma Jun masuk ke rumah Yoo Kyung mengendap-endap Yoo Kyung lalu menyalakan lampu Ma Jun kaget. “Bus akan tiba jam 5.30, duduklah dan tutup matamu, bila waktunya tiba aku akan membangunkanmu”. Kata Yoo Kyung. “Apakah ada restoran dekat sini? Tanya Ma Jun sambil memegang perutnya yang berbunyi.
Yoo Kyung memberikan makan pada Ma Jun. “Makanan apa ini? bagaimana aku bisa memakannya? Adakah restaurant lain? tanya Ma Jun. Yoo Kyung menatap Ma Jun kemudian mengambil kembali makanannya dan pergi. “Mau kemana?tanya Ma Jun. “Aku mau mencari ibu Tak Goo” kata Yoo Kyung. “kau kira kau bisa menemukannya, Kalau kau mau menolongnya maka laporkan kejadian ini ke polisi” kata Ma Jun. Yoo Kyung meminta Ma Jun untuk tidak mengikutinya. “Hei, apa ada hotel dekat sini aku tidak bisa tidur ditempat seperti ini? kata Ma Jun sombong. “Tidak ada hotel disini, restoranpun sudah tutup kalau kau mau makanlah makanan itu dan tidur, jika kau tak mau kau bisa tunggu di terminal” kata Yoo Kyung.
Sementara itu Tak Goo mulai mencari keberadaan ibunya ke pasar dan menanyakannya ke beberapa orang. Begitupun Yoo Kyung dan Ma Jun. (haha akhirnya Ma Jun gak jadi makan, malah ikutan Yoo Kyung,,eh Chingu ada yang gak masuk akal nih,,nyari ibu Tak Goo kok di pasar..???).
Tak Goo menemukan sebuah mobil yang mirip dengan mobil yang menculik ibunya namun ternyata bukan.
Yoo Kyung dan Ma Ju mencari ibu Tak Goo bersama, ditengah jalan Ma Jun melintasi toko roti, ia masuk ketoko itu sementara Yoo Kyung terus mencari. Ma Jun mengeluarkan segepok uang untuk membayar, dan tanpa sengaja ada 3 orang pria melihatnya.. (Ma Jun si,,ngapain beli roti ngeluarin uang segepok). Usai membeli roti, Ma Jun keluar toko namun ia telah kehilangan Yoo Kyung.
Tak Goo terus mencari Mi Sun, ia pun bertanya pada pedangan makanan, namun pedagang makanan itu tidak tahu. Dan tanpa Tak Goo sadari ternyata orang yang menculik ibunya ada disampingnya yang tengah membeli makanan. Tak Goo melihat Tato kincir angin orang itu. “ ibu kau dimana” kata Tak Goo.
Pria itu memberikan makanan yang baru ia beli kepada Mi Sun, “Makanlah” kata pria itu. “Siapa yang menyuruhmu?manager Han atau nyonya Seo? Apa mereka menyuruhmu membunuhku? berapapun yang kau mau, aku akan memberimu uang, tapi kumohon biarkan aku pergi bersama anakku.”kata Mi Sun terisak. “Kau tidak akan bertemu dengannya lagi” kata pria itu. Mi Sun terdiam Shock. Pria itu kemudian memacu mobilnya.
Disaat mobil berjalan, disaat itu Tak Goo pun berjalan dengan arah yang berlawanan. Tak Goo tak melihat mobil itu. Didalam mobil Mi Sun hanya bisa terdiam,ia mengingat masa2 ketika ia bersama Tak Goo. Saat Tak Goo mengompol, saat makan roti, saat Mi Sun memeluk Tak Goo dan saat Mi Sun meninggalkannya di rumah presdir, Mi Sun hanya bisa menangis.
Sementara itu Ma Jun terus mencari2 Yoo Kyung, namun tiba2 3 orang mencegatnya. Bos geng itu menyuruh Ma Jun untuk memberikan tasnya, namun Ma Jun menolak. Namun ketiga pria itu meminta dengan paksa.
Nyonya Seo yang berada dirumah merasa gelisah.. (naluri seorang ibu). Nyonya Seo menelepon seseorang namun tiba2 presdir datang dan mengatakan” jika kau menelepon manager Han, dia tidak akan menganggatnya karena aku mengirimnya ke Cheosang untuk mencari anak2 jadi kau tak usah khawatir.
Presdir kemudian pergi ke tempat biasanya ia membuat kue, dan mengingat kata2 ketika bersama ibunya.
Flasback:
Pernikahan merupakan suatu hal yang dapat membantumu dalam mendapatkan mimpimu. “Bagaimana aku bisa menikah dengan orang yang tidak aku cintai? Tanya presdir. “cita2mu itu membuat roti dan dapat member makan orang yang kelaparan, jika kau menikah dengannya maka mimpimu akan menjadi kenyataan dan akan menjadi lebih besar dari apa yang kau harapkan” kata ibu presdir. “Dia tidak akan bahagia bu” kata presdir. “memiliki anak adalah pilihannya, apa yang bisa kalu lakukan jika kau yang dia inginkan” kata ibu presdir. Flashback selesai.
“Dan akhirnya aku membuat 2 orang wanita tidak bahagia” kata presdir sambil menghela nafas. 
Dalam perjalanan Mi Sun berusaha kabur, dia mulai melepaskan tali ditangannya dan akhirnya berhasil. Tiba-tiba ada sebuah alat kontraktor lewat dan terpaksa mobil berhenti, disaat itulah Mi Sun mengambil kesempatan, Mi Sun membuka pintu mobil dan kabur. (aku heran kenapa Mi sun gak minta tolong aja ya).
Pria itu mengejar Mi Sun kemanapun Mi Sun berlari, Mi Sun terjatuh dan akhirnya bisa disusul pria itu, hingga disaat Mi Sun terus berusaha berlari tanpa sengaja Mi Sun berada di atas tebing dan ia terpeleset, akhirnya ia terjatuh ke sungai.
Disaat yang sama Tak goo terjatuh hingga sepatunya terlepas. Tak goo berusaha memakainnya lagi namun talinya putus, “Ibu”seru Tak goo, Tak goo menangis. (kasian Tak Goo, lari mpek tali sepatunya putus)
Pria itu berlari ke arah tebing dan melihat ke arah sungai, ia tak dapat menemukan Mi Sun. pria itu terduduk dan menyesalinya, ia mengepalkan tangannya. (pria ini ntar akan banyak muncul diepisode berikutnya).
Yoo Kyung menemukan Ma Jun dalam keadaan yang berantakan. “kau baik-baik saja? Tanya Yoo Kyung. “Tinggalkan aku” kata Ma Jun. “Baiklah aku mengerti” kata Yoo Kyung sambil meninggalkan Ma Jun.
Yoo Kyung meninggalkan Ma Jun. “Dasar Negara pengecut,pergilah kau, kau pikir aku takut” teriak Ma Jun pada Yoo Kyung. Yoo Kyung berbalik, “Kau adalah pengecut yang sebenarnya” kata Yoo Kyung. “Kau merasa takut dan malu terlihat begitu lemah, itulah sebabnya kau seperti ini”. “jangan bicara omong kosong, tentu saja tidak” kata Ma Jun membela diri. “Kau terlihat seperti pecundang, mempunyai orang tua yang kaya membuatmu tidak akan mengerti, bahkan ketika uangmu dirampok setiap hari” kalau kau tak mau seperti ini lagi ikuti aku, ini sudah malam” seru Yoo Kyung.
Ma Jun kembali ke rumah Yoo Kyung dan memakan pemberian Yoo Kyung, sementara itu Yoo Kyung menatap hujan yang turun deras. “Apa hubunganmu dengan Tak Goo? Apa kau menyukainya? Tanya Ma Jun. Yoo Kyung tidak menjawab. “Lalu bagaimana denganmu, mengapa kau mengikuti Tak Goo dan pergi meninggalkan rumah? Tanya Yoo Kyung. Ma Jun tidak bisa menjawab. “Namamu Ma Jun bukan? Dan umur mu pasti sama dengan Tak Goo namun kau masih terlihat seperti anak kecil” seru Yoo Kyung. “Hei apa yang kau katakan,,apa kau mau mengatakan dia lebih baik dariku, asal kau tahu saja aku lebih baik dari Tak Goo, aku bisa lari lebih cepat darinya, bahkan aku lebih cerdas” kata Ma Jun membanggakan diri. (haha ini anak emang kayak anak kecil). “Semua yang kau katakan itu membuat dirimu kalah dari Tak Goo” kata Yoo Kyung menyindir kemudian meninggalkan Ma Jun. haha Ma Jun Shock berat.
Tak Goo pulang ke rumah, ia menangis sambil melihat fotonya bersama ibunya. “Tak masalah seberapa jauh aku melihat, namun aku tetap tidak menemukanmu, Dimana kau ibu??, besok aku berharap akan terbangun dari mimpi buruk ini” isak Tak Goo.
Keesokkan harinya,,”Kakak apa kau tak cemas dengan mereka berdua? Tanya Ja Rim pada Ja Kyung, “Orang tua kita akan menyelesaikannya dengan baik, jadi kau tak usah cemas. “Kak mengapa kau selalu belajar terus? Kau sudah terlalu banyak belajar” seru Ja Rim yang melihat kakaknya tengah makan sambil membaca buku. “Karena aku ingin menjadi manager, bukan Ma Jun ataupun Tak Goo” jawab Ja Kyung. “Menjadi manager hanya bisa dilakukan oleh laki-laki”jawab Ja Rim polos. “Perempuan juga bisa melakukannya” kata Ja Kyung santai. “Selesai kan makanmu dan berangkat, kita sudah telat.
Tiba-tiba nyonya Seo datang, “Apakah benar itu mimpimu? Bangunlah dari mimpimu Ja Kyung, karena mimpimu tidak akan terwujud” kata Nyonya Seo. “Ibu kau juga wanita, jadi jangan berkata seperti itu”. “Ini kenyataan, karena kau adalah seorang wanita” jelas Nyonya Seo, “Sudah kukatakan jangan berkata seperti itu karena aku berbeda denganmu” teriak Ja Kyung. “ibu aku tidak akan hidup sepertimu, kau hidup bersama suami yang tidak mencintaimu dan hanya bergantung padanya, kau sangat menyedihkan”. (ini anak sedikit keterlaluan, tapi emang pantes ni Nyonya Seo digituin,,hihi)
“jangan katakana itu lagi padaku hanya karena kau tidak bahagia tentang masalah Ma Jun, dan kau melampiaskan pada kami” kata Ja Kyung, “Apa katamu, karena aku, kau tidak bahagia?” Tanya Nyonya Seo. “Ya benar, Ma Jun pergi karenamu, dan pada malam itu,,,” Ja Kyung menghentikan bicaranya (ahha keceplosan). “malam itu,kenapa? Apa yang terjadi? Jelaskan padaku kata Ny. Seo. “Aku tak tahu yang sebenarnya, tetapi Ma Jun sepertinya berpikir bahwa kematian nenek itu karena kau” jawab Ja Kyung. Ny. Seo shock dengan apa yang di katakan Ja Kyung, tangannya gementar.
Keesokkan harinya Tak Goo terbangun dari tidurnya, disaat yang bersamaan manager Han datang dan menanyakan Ma Jun. Tak Goo menceritakan keadaan ibunya yang diculik dan meminta manager Han membantu mencarinya,namun manager Han hanya bertanya dimana Ma Jun.
Ayah Yoo Kyung telah sadar dari pingsannya. Ia memukuli Yoo Kyung lagi dan meminta yoo Kyung memberinya uang. Sementara itu Ma Jun melihat dari balik pintu. Ketika Yoo Kyung melihat Ma Jun, Ma Jun ketakutan ia masih ingat kata-kata Yoo Kyung yang mengatai dia pengecut.
Ma Jun berusaha melarikan diri, namun didepan pintu ia bertemu manager Han. “Ma Jun kenapa wajahmu?apa kau kesakitan” Tanya manager Han cemas. Ma Jun tak bisa menjawab, dia hanya diam membisu kemudian memeluk manager Han dan menangis. Ma Jun teringat ketika manager Han mengatakan padanya bahwa ia rela mati demi Ma Jun.
Ayah Yoo Kyung keluar kamar, ia melihat manager Han. “terima kasih telah membiarkan Ma Jun tinggal disini, aku akan membayar semuanya” kata manager Han kemudian pergi bersama Ma Jun, sementara itu Yoo Kyung melihat manager Han dan berusaha mengingat sesuatu.
Ma Jun masuk kedalam mobil, namun tidak dengan Tak Goo, “Mengapa kau tidak masuk? Tanya manager Han. “bagaimana dengan ibuku? Tanya Tak Goo. “Kita akan membicarakannya setelah sampai di Seoul” jawab manager Han. Namun Tak Goo menolak,ia ingin segera menemukan ibunya. Manager Han memaksanya masuk mobil, Tak Goo melihat Ma Jun yang tidak berkata apa-apa.
Sampai dirumah Nyonya Seo menyambut Ma Jun dengan cemas, “Ada apa denganmu, kau terluka” cemas Ny. Seo. Manager Han datang bersama Tak Goo. “Kau,,tidak puas kabur dari rumah, bahkan juga membuat anakku seperti ini, kau habiskan untuk apa uang yang kau curi, kau berikan ibumu? Seru Ny. Seo sinis. “ibuku bukan wanita seperti itu, aku tidak mencuri uang seperti yang Nyonya, tuduhkan” bela Tak Goo.
Tiba-tiba presdir datang, “Ada apa ramai-ramai? Tanya presdir. “Anak ini telah mencuri uangku” jawab Ny. Seo. “Sudah kubilang aku tidak mencurinya” kata Tak Goo.
Secara mengejutkan Ma Jun mengakui kalau dia yang telah mencurinya. Semua orang yang ada disitu kaget. “Ma Jun mengapa kau melakukan itu” Tanya Ny. Seo. Ma Jun berpikir,,”itu karena Tak Goo bilang ia membutuhkan uang untuk membiayai ibunya yang sakit, aku kasihan padanya makanya aku mencuri uang ibu”kata Ma Jun membela diri. Tak Goo menatap Ma Jun tajam. (chingu mian aku lupa apakah Tak Goo pernah ngomong kayak gitu, tapi kalau aku liat ekspresinya Tak Goo sepertinya Ma Jun berbohong). Presdir menatap Tak Goo dan menyuruhnya mengikutinya.
Tak Goo mengikuti presdir ke ruang kantornya. “Tutup pintunya” pinta presdir. “Apa kau melihat ibumu sebelum dia pergi? Tanya Presdir.” Ya, seseorang telah membawanya, aku telah mencarinya tapi aku tidak menemukan ibu “ jawab Tak Goo terisak. Presdir memegang bahu Tak Goo.”jika hal ini terjadi lagi, katakan padaku dulu, jangan takut, aku akan menemukan ibumu, aku janji. Namun berjanjilah memberi tahu seseorang bila kau ingin pergi” kata presdir. Tak Goo mengangguk.
Usai Tak Goo keluar, presdir mengingat kata-kata pria suruhannya, ia mengabarkan bahwa Mi Sun jatuh ke Sungai. (chingu pasti bingung ya ceritanya, sebenernya pada hari yang sama manager Han menyuruh bapak Yoo Kyung untuk memberi pelajaran buat Mi Sun tapi presdir juga nyuruh orang buat membawa pergi Mi Sun jauh dari Tak Goo, agar Tak Goo gak nyari2 dia lagi, eh apesnya malah Mi Sun malah njebur sungai, sebenernya Mi Sun gak mau diapa2in kok)
Tak Goo kembali ke kamarnya. Dikoridor rumah dia bertemu Ma Jun. “Kau tidak dihukum ayah bukan?aku sudah menduganya, ayah tidak memperlakukanmu seperti anak kecil, ini karena kau sungguh menyedihkan atau ada yang lain?” seru Ma Jun. “Ma Jun apa yang kau katakan”,,”Kau kan kakakku, seharusnya kau membantu adikmu ini” kata Ma Ju kemudian meninggalkan Tak Goo.
Ma Jun masuk kamar, kata-kata orang-orang disekitarnya membuat dia muak,,(pertama kali pulang rumah yang ditanya sudah makan si Tak Goo, trus Yoo Kyung juga bilang Tak Goo lebih baik dari Ma Jun, hahaha kasian nih anak, jablay).
Yoo kyung berjalan ke kantor polisi, ia terhuyung dan jatuh. Yoo kyung babak belur dipukuli ayahnya lagi. “Apa yang terjadi?bukankah kau anaknya bapak Shin??kata polisi. “Paman, selamatkan aku?kata Yoo Kyung lemah dan pingsan.
Polisi pergi ke rumah Yoo Kyung dan menangkap ayahnya. Ayahnya memberontak” Heii apa yang kau lakukan? Kata ayah Yoo Kyung. “Kau pasti sudah tahu, bagaimana bisa kau memukuli anakmu sendiri sampai tangannya patah, kau ini manusia bukan?seru polisi.
Yoo Kyung dirawat dirumah sakit, seseorang mengunjunginya. “Siapa anda? Tanya Yoo Kyung. “Aku kesini untuk membawamu ke panti asuhan, kami akan menjagamu” kata wanita itu.
Yoo Kyung pergi ke kantor pos, ia mengirim surat untuk Tak Goo. Yoo Kyung mengingat kejadian ketika ayahnya pingsan, ia mengambil uang yang ada disaku ayahnya (makanya yoo kyung di pukul) Yoo Kyung tahu sepertinya ayahnya terlibat atas hilangnya ibu Tak Goo.

No comments:

Post a Comment

Annyeonghaseyooo...
Gomawo bwat yang Dah Visit ini blog.. smoga kunjungannya memuaskan...
BwaT K-pOPers... and korean lovers...
""Fightii""
^^

wibiya widget

Popular PosTs